Rabu, 02 November 2011

NGE_BLOG

kalu ada temen-temen yang tinggal di jabodetabek dan hobi nulis dalam media elektronik atau nge-blog, silahkan ikuti lomba nge-blog !!!!
Untuk info lebih lengkap kunjungi http://wartakotalive.junge.web.id/

Senin, 31 Oktober 2011

"Beye Band"

Semua orang mempunyai jalan ketiga dalam menghadapi segala hal untuk mengatasi jika jalan utama dan jalan kedua tidak dapat dilalui.
Seperti yang kita ketahui presiden kita sekarang, bapak SBY, tidak lama lagi akan lengser atau habis masa jabatannya. Untuk mengatasi hal tersebut pak "beye" (sapaan akrab beliau) telah mengambil jalan ketiga yaitu menciptaka lagu-lagu dan mengemasnya dalam beberapa album. Seperti yang dikutip dalam koran harian Warta Kota, selasa 1 november 2011, selama ini SBY sudah bikn empat album. Tiga album lainnya diluncurkan pada tahun 2006 dengan judul Rinduku Padamu, pada 2007 bertauk MAjulah Negeri, dan pada 2010 lalu berjudul "Ku Yakin Sampai di Sana". Dalam peluncuran album terakhir dikemas dalm sebuah konser mewah yang di selenggarakan di ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC).
Upaya ini dilakukan pak beye dalam mempersiapkan lengsernya masa jabatan beliau sebagai presiden RI periode 2009-2014. Kita berharap album tersebut bisa menjadi "best-seller" di kancah permusikan indonesia, baik di kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa.
GOOD LUCK PAK BEYE !!!

Selasa, 25 Oktober 2011

Flo Rida_ft_David guetta_Club can't handle me

You know i know how
The Club Can’t handle me right now
To make em stop and stare as i zone out
The club can’t even handle me right now
Watchin you im watchin you we go all out
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)

Hey
I own the light and i dont need no help
Gotta be the feeling that scarface player
Stuntin go wild cant handle this plan
Life of the club arrogant like yeah!
Top like money all the girls just melt
Want to many all know me like Twelve
Look like cash and they all just stare
Bottles, Models, standin on chairs
Fall out coz thats the business
All out its so ridiclous
Zone out so much attention
Scream out im in the building (hey!)
They watchin i know this
Im rockin im rolling
Im holding, I know it
You know it

You know i know how
To make em stop and stare as i zone outt
The club can’t even handle me right now
Watchin you im watchin you we go all outt
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)

Hey
Still feelin myself im like outta control
Cant stop now more shots lets go
Ten more rounds can i get a Kato
Paparazzi trying to make me pose
Came to party to i came no more
Celebrate coz thats all i know
Tip the groupies takin off their clothes
Grand finale’ like superbowl
Go hard run the show
Thats right wild out got money to blow
More light more ice when i walk in the door
No hype i do it big all over the globe
Yeah!
I said it
Go tell it
Confetti
Who ready?
Im ready!
You ready!
Lets get it!

You know i know how
To make em stop and stare as i zone out
The club can’t even handle me right now
Watchin you watchin me we go all out
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)
(put your hands up!)
(put your hands up!)
(put your hands up!)
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)
(put your hands up!)
(put your hands up!)
(put your hands up!)

You got me watchin now (hey)
Got my attention now (hey)
Got everybody in the club wanting to know now
I am a ladies man
Come and be my lady and..
We can ball, soo, ahhhhhh
Bring ya body here let me switch up the atmosphere
Take you up out of this club and in my new limo
Fly you all around the world
What you want baby girl
Are you ready to go now!

You know i know how
To make em stop and stare as i zone outt
The club can’t even handle me right now
Watchin you watchin me we go all outt
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)
(put your hands up!)
(put your hands up!)
(put your hands up!)
The club can’t even handle me right now (yeahhhhh)
(put your hands up!)
Lets celebrate now
(put your hands up!)
You know who shut it down!

More lyrics: http://www.lyricsmania.com/club_cant_handle_me_lyrics_flo_rida.html
All about Flo Rida: http://www.musictory.com/music/Flo+Rida

Sabtu, 22 Oktober 2011

MEMAKNAI IBADAH QURBAN

    Hari qurban tidak lama lagi akan kita rayakan, dan seluruh umat islam di dunia merayakannnya hanya saja di Timur Tengah perayaannya lebih mewah dari pada Hari Raya Idul Fitri. Hal ini sangat berlawanan dengan situasi di negri kita yang lebih merayakan Idul Fitri dari Idul Adha.
   Quban adalah kata yang diambil dari bahasa arab yaitu "قربان" yang berarti pendekatan diri, kata ini kemudian memiliki arti terminologi pendekatan diri kepada Allah, semangat dalam berqurban adalah semangat seorang hamba dalam mengorbankan diri demi mengharapkan keridhoan sang pencipta, Allah SWT.
   "Kenapa harus hewan yang menjadi ketentuan dalam qurban ?", pertanyaan ini selalu dilontarkan kepada ustadz-ustadz dan tokoh agama yang memang sudah diketahui kedalaman ilmuannya.
    Penyambelihan hewan dalam ibadah qurban ternyata memiliki arti simbolis, yaitu penyembelihan sifat-sifat kehewanan yang ada dalam diri kita masing-masing. Karena menurut Imam Al-ghozali ada empat sifat atau karakter yang terdapat dalam diri manusia diantaranya ;

1. Al-Rubu’iyah; (الربوبية), yaitu sifat “ketuhanan” yang terdapat pada diri manusia yang apabila telah menguasai diri manusia maka ia ingin menguasai, menduduki jabatan yang tinggi, menguasai ilmu apa saja, suka memaksa orang lain dan tak mau direndahkan, maunya hanya dipuji.

2. Al-Syaithaniyah; (الشيطانية), yaitu sifat “kesetanan” yang ada pada diri manusia yang apabila telah menguasai dirinya ia akan suka merekayasa dengan tipu daya dan meraih segala sesuatu dengan cara-cara yang jahat. Di sini mansia suka mengajak pada perbuatan bid’ah, kemunafikan dan berbagai kesesatan lainnya.

3. Al-Bahimiyah; (البهيمية), yaitu sifat manusia berupa “kehewanan” yang apabila telah menguasai dirinya ia akan rakus, tamak, suka mencuri, makan berlebihan, tidur berlebihan dan bersetubuh berlebihan, suk berzina, berprilaku homoseks dan lain sebagainya.

4. Al-Sabu’iyah. (السبوعية), yaitu sifat “kebuasan” yang apabila menguasai diri manusia ia akan suka bermusuhan, berkelahi, suka marah, suka menyerang, suka memaki, suka berdemo, anarkis, cemburu berlebihan dan lain sebagainya.
Empat sifat tersebut di atas tidak tumbuh dan berkembang secara sekaligus tetapi melalui tahapan-tahapan atau secara berangsur-angsur.

Pertama kali yang tumbuh adalah sifat kehewanan “al-bahimiyah”. Melalui sifat ini manusia suka makan, tidur, seks agar dapat tumbuh sehat.

Jumat, 21 Oktober 2011

Pancasila dan Islam

      Indonesia adalah negara yang mayoritas masyarakatnya beragama islam, tidak heran jika Indonesia dikatakan negara Islam, bahkan undang-undang, pedoman, dan tujuan negara indonesia benafaskan islam.
      Hampir semua elemen bangsa dan organisasi besar keagamaan di Indonesia telah sepakat bahwa kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sudah final. Pancasila tidak perlu dipermasalahkan karena sudah selesai.Hanya saja perlu dijaga agar tidak terjadi dominasi kelompok di dalamnya, dan bersatu dalam pengamalannya daripada berpecah-belah dalam usaha mengusut siapa-siapa perumusnya.
     Asad Ali berpandangan, kalangan ulama di Indonesia sesungguhnya tidak lagi mempersoalkan Pancasila sebagai dasar negara. Menurutnya, keberadaan Pancasila sebagai falsafah negara tidak bertentangan dengan Islam.
     Namun dia berharap agar Pancasila dalam perjalanan sejarahnya tidak didominasi oleh orang-orang sekuler, sehingga dapat mencegah radikalisme agama.
     Mahfudz Siddiq berpandangan Pancasila sebagai dasar negara sudah selesai. Ia berpandangan Pancasila telah menjadi simpul bersama dalam menerima keberagaman di Indonesia.
Sementara Zalnut Tauhid Saadi berharap agar penafsiran Pancasila Jangan dimonopoli oleh kalangan tertentu semata. Ia juga berpandangan sebaiknya Pancasila dijadikan sebagai idiologi terbuka.
Ia kemudian mengutip tulisan Nugroho Notosusanto dalam bukunya “Naskah Proklamasi yang Otentik, dan Rumusan Pancasila yang Otentik” (1978) yang antara lain menulis
“Kiranya tidak perlu lahimya Pancasila itu kita kaitkan kepada seorang tokoh secara mutlak. Karena lahirnya suatu gagasan sebagai suatu yang abstrak memang tidak mudah ditentukan dengan tajam. Yang dapat kita pastikan adalah saat pengesahan formal dan resmi daripada sesuatu dokumen. Lebih baik kita bersatu dalam pengalaman Pancasila yang sah dan otentik daripada berpecah-belah di dalam usaha mengusut siapa-siapa peru-mus-perumusnya”.


             Bulan ini adalah bulan sejarah para pemuda, karena pada bulan ini para pejuang pemuda indonesia di jaman dulu telah mengorbankan seluruh jiwa dan raga mereka  demi keutuhan Bahasa Indonesia. Hari itu dikenal dengan hari Sumpah Pemuda, 28 0ktober 1928.
Berikut ini adalah teks sumpah pemuda ,sejarah pencetus, para saksi yang hadir.


SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

HARI PANGAN SEDUNIA

Ironi Di Negri Agraris

Setiap 16 Oktober, seluruh dunia memperingati Hari Pangan Sedunia, yang untuk tahun ini ditetapkan tema  ”Food Prices from Crisis to Stability”, sementara di tingkat nasional ditetapkan tema ìMenjaga Stabilitas Harga dan Akses Pangan Menuju Ketahanan Pangan Nasionalî. Tema-tema itu akan menjadi slogan kosong belaka apabila Indonesia tidak bergegas mengatasi ironi di negara yang mengklaim sebagai negeri agraris ini. Betapa tidak, dalam urusan pangan pun, tidak ada bahan pangan yang tidak diimpor ke negeri yang kaya sumber daya alam itu.

Indonesia rupanya termasuk negara pengimpor pangan terbesar dunia. Bahkan, singkong pun harus diimpor dari China dan Italia. Padahal, jangankan singkong, berbagai bahan pangan semestinya berlimpah-ruah dari tanah katulistiwa yang subur ini. Kenyataannya, impor pangan Indonesia mencapai Rp110 triliun per tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Juni 2011 saja Indonesia telah mengimpor singkong 4,73 juta ton. Semua bahan pangan impor, dari garam hingga buah-buahan, membanjiri Indonesia.

Jagung untuk pakan ternak pun terpaksa diimpor. Fakta itu sungguh sebuah ironi yang menyedihkan, apalagi dengan bangganya kita menyebut diri sebagai negeri agraris. Di negeri agraris, dengan mayoritas penduduknya memeras keringat di sektor pertanian, para petani itu justru semakin miskin dan dimiskinkan. Gempuran keras dari pangan impor tersebut sudah berada dalam situasi membahayakan ketahanan sosial-ekonomi masyarakat. Tanpa disadari, Indonesia terperangkap dalam kebijakan liberalisasi perdagangan pangan dunia.

Ketergantungan Indonesia terhadap produk impor makin tinggi. Indonesia harus mengimpor sekitar 600 ribu ekor sapi dari Australia, beras impor sebanyak 1,2 juta ton dari Thailand, atau kedelai 1,4 juta ton dari Amerika Serikat. Selain secara sistemik menggerogoti perekonomian, ketergantungan itu juga mengakibatkan Indonesia sangat rentan terhadap kenaikan atau lonjakan harga pangan dunia.  Sebab, sebagian besar kelompok berpenghasilan rendah rata-rata menghabiskan 73 persen pendapatan untuk membeli kebutuhan pangan.


Liberalisasi itu membuat kita tidak memiliki kekuatan dalam mengatur produksi, distribusi dan konsumsi di sektor pangan. Sektor pangan kita telah bergantung pada mekanisme pasar global. Namun, menuding liberalisasi sebagai ''kambing hitam'' persoalan pangan domestik tidak akan menyelesaikan persoalan karena sesungguhnya gempuran pangan impor juga sebagai akibat kelalaian pemerintah mempersiapkan diri  dengan memperkuat industri dan produksi pangan lokal. Dengan menyadari hal itu, kini saatnya Indonesia bangkit melawan pangan impor.

Petani-petani kita dengan kearifan lokal sebenarnya memiliki kemampuan luar biasa dalam produksi pertanian, Metode pengendalian hama terpadu misalnya, membuktikan bahwa petani memiliki daya kreatif untuk mengembangkan pengendalian hama secara biologis. Yang dibutuhkan saat ini adalah kebijakan yang memihak pada pertanian rakyat. Regulasi yang justru membuka kartel dan monopoli di sektor pangan harus direvisi. Pemerintah perlu total untuk menjadikan sektor pertanian sebagai industri yang kokoh dan modern berbasis teknologi.

BUDAYA BATIK INDONESIA


 
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak
abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.


Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
                                                                        
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.


Batik Pekalongan
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.

Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Adapun motifnya antara lain batik Jlamprang diilhami dari Negeri India dan Arab, batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina, batik Pagi Sore oleh Belanda, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.

Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.

Selasa, 18 Oktober 2011

PTI

hari ini belajar buat blog, tapi rumit banget .
apalagi pada saat membuat e-mail